Selendang Emas di Pelataran Langit
Selendang Emas
turun dari pelataran langit
perlahan luruh menutupi seraut
wajah anggun semesta yang nampak
tengah bermuram durja dirajah pekat
Sesaat lagi gelap
menjemput pekat laksana
iring-iringan kereta kencana
dan pekat pun tampaknya tak sudi
basa-basi melainkan lahap melumat buat
Cahaya langit pun
samar-samar meredup
tertutup selubung jubah kelam
di lipatan malam di mana bertabur
remah-remah gemintang berkilauan
Selendang keemasan
kerapkali luruh di serambi
cakrawala memberi pertanda
bahwasannya batas masa segera
berakhir dan terang pun menyingkir
Hingga kembali mampir
dikeesokan hari membawa
tamu agung mentari dengan
berurai senyum sumringah serta
hangatnya merajah tubuh bentala
* ) GAS H-1
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 23/11/20211
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H