Senja Sahaja Selalu Memesona
Bulatan kuning keemasan tergelincir
kemudian semburat cahyanya
memecah di kanvas
cakrawala
Polesan keindahan di jingga nabastala
ditingkahi selubung payoda kelabu
menggantung dan beringsut
digembalai deru bayu
Mencetak dan memantul bayangan senja
di bening banyu selokan tampak
tenang takada riaknya
bak cermin bening
Sehelai senja luruh dengan jubah indah
acapkali buat terpesona seraya
terkesima dan larut
dalam candu
Sepasang mata tak henti menatap
lisan tak henti berujar syukur
atas segala nikmat yang
tak terbantah
Senja yang kerap hadir menyapa
sebelum sebilah pedang pekat
datang menghujam buat
senja pun tumbang
Terkapar dihunus gelap lamat-lamat
memutus gaun senja hingga
terbang dan lenyap
di jubah kelam
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakakarta 15/11/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H