Jarum air merajah bentala
bulirnya melonjak-lonjak
pecah berderai di aspal
Mencipta ritmis irama hujan
menempa atap genting
serta kaca jendela
Saling berlomba mengetuk
menabuh deru gaduh
di sela lebat runtuh
Seiring tubuh-tubuh kuyup
dalam dingin memeluk
serta bibir bergetar
Meliuk di antara bulir kristal
yang berpentalan di aspal
dalam asa terpintal
Gemulai gerak tubuh menari
berputar di guyur bening
air mata langit
Terus berdansa di bawah hujan
nan luruh basuh bulir peluh
berpagut dalam lenguh
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 23/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H