Menenun Benang Asa di Beranda
Meski tubuh terkikis renta
namun Ia masih saja berkutat
dengan helai demi helai benangnya
Melanjutkan tradisi leluhur
yang tak pernah dibiarkan punah
tetap terpelihara dan melampaui masa
Jari jemari milik penenun
piawai dan amatlah lentur tatkala
memintal dan menenun menyusun tiap
Helai benang warna hasil  olah
akar-akaran dan dedaunan hingga
merupa warna-warna berani nan cantik
Lalu membentuk beragam motif
unik dengan penuh ketelatenan serta
kesabaran tingkat tinggi sehingga menjadi
Selembar kain amat paripurna
bernilai tak sekedar penutup tubuh atau
hiasan yang dapat dijadikan cenderamata
Melainkan amat sangat bernilai
sebagai identitas diri si pemakainya
di atas sepasang mata lelah dan punggung
Yang.serasa rebah tatkala
menenun benang-benang asa
di beranda rumah tempat ternyaman
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 17/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H