Kasih Sayang Terlahir dari Nurani tak Kenal Diskriminasi
Diletakannya di dada
tubuh mungil berkulit legam
seraya diusapnya sang balita
dengan sentuhan kasih lembut
dan menenangkan dalam.dekap
Tangan-tangan penuh kasih
tak ragu guna menyentuh dan
mengalirkan segenap kasih tulus
pada sang balita berurai air mata
lalu lahap hisap ujung jari-jemari
Sentuhan-sentuhan kasih
nan terlahir dari bening nurani
milik insani tak kenal diskriminasi
batasi dan menjadi jeruji di ruang
berpikir sempit dan teramat primitif
Sebab membeda-bedakan
berdasarkan warna kulit ironis
kasih tulus akan selalu meraih dan
merengkuh dalam hangatnya sebuah
peneriman dan sentuhan tulus adanya
Dibiarkannya sang balita
berlama-lama dalam pelukan
nikmati semilir angin sejuk menyapu
seraut wajah dengan air muka ramah
merengkuh dan serasa enggan melepaskan
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 15/10/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H