Buluh Pena Baki Tinta
Penamu bicara menembus ruang sukma
sapa jiwa di riuh rendahnya
debaran gelora asa
Berdesir darahku tatkala menelusuri
aksara dalam guratan tinta biru
tuangkan setangkup rindu
Penamu menguntai larik-larik sendu
bait-bait bisu diksi-diksi sayu
mencabik sepotong kalbu
Selalu kau tuangkan segenap rasamu
di secarik rindu yang kerap
menggelitik nuraniku
Kemudian kau bubuhi tanda bibirmu
di ranumnya merah gincu yang
kuhirup seraya pejam mataku
Pada buluh pena dan baki tinta
kulucuti untaian aksara
luapan sesak jiwa
Di bentang jarak yang memisah
acapkali tinta tertumpah
untaian aksara terajah
Baki tinta genangan rasa
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 14/10/2021