Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mereka yang Berada di Antara Aroma Anyir dan Tetes Darah Mengalir

1 September 2021   16:47 Diperbarui: 1 September 2021   16:56 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Flickr.com

Mereka yang Berada di Antara Aroma Anyir dan Tetes Darah Mengalir

Di lorong nan sempit berjajar
perempuan-perempuan tangguh
berusia paruh baya penopang roda
ekonomi keluarga yang tak kenal lelah
gigih dan lillah menjemput rezeki dariNya

Berjibaku dengan kerasnya hidup
ditemani baki-baki berisi ikan segar
hasil tangkapan dari laut aneka rupa
guna dijajakan di pasar-pasar tumpah
demi memenuhi kebutuhan utama keluarga

Berjualan di lapak seadanya
tanpa meja tempat mengeksekusi
ikan-ikan dagangannya ditimbang
di atas neraca kemudian dibersihkan
dari sisik-sisik yang lekat di tubuh ikan

Para penjaja ikan telah
mengakrabi aroma anyir yang
bagi sebagian orang memicu mual
mereka terbiasa membeset perut ikan
isinya sontak terberai teteskan getih segar

Tak jarang pakaian yang
mereka kenakan terpercik darah
serta aroma amis amat menyengat
dan kepingan sisik ikan pun turut lekat
di tubuh-tubuh perempuan perkasa dengan

Menggenggam golok-golok
tajam miliknya guna sedianya
memotong-motong tubuh ikan nan
melintang di atas permukaan talenan
yang mulai legok lantaran tebasan yang

Tak terhingga dihujamkannya
hingga tubuh ikan terpotong hingga
menjadi beberapa bagian dibuang sirip
serta insangnya tak lupa juga helai sisik
hingga ikan-ikan segar akhirnya dikemas

Dan dimasukan ke dalam plastik
lengan-lengan yang terampil dan
cekatan bergelut dengan amis serta
darah segar yang mengalir dari perut
ikan yang terburai adalah pundi rupiah

Mereka yang berada di antara aroma anyir serta tetes darah segar mengalir

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 01/09/2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun