Lengan yang Terjulur dan Sekuntum Ikhlas
Lengan-lengan yang terjulur ikhlas memberi
tanpa mengharap pamrih dan tanpa
menghitung untung rugi
Berderma meski hanya dengan sepotong roti
diadon dan diuleni dengan sentuhan
lengan-lengan peduli
Digarang di oven kehidupan hembuskan
kehangatan kasih dan sayang pada
sesama makhluk ciptaanNya
Menelusupkan bahagia tiada terperi tatkala
bening bola mata menyambut dengan
penuh suka cita seraya
Seksama menatap binar-binar nan ceria terpancar sebagai suatu pertanda
wujud nyata dari bentuk
Bahagia itu sendiri dan sekuntum ikhlas
harum mewangi iringi langkah kaki
menjejak buana nan luas
Guna memberi sepotong bahagia kemudian
membagikannya dengan sepenuh
hati berselimut tulus
Lengan-lengan akan senantiasa terjulur
menatap lekat-lekat manik mata
seindah bianglala
Dan kuntum-kuntum ikhlas akan selalu
merekah di taman atma hadirkan
kelopak-kelopak suka cita
Sepotong roti bahagia disajikan cuma-cuma
disertai lengan meraihnya lalu
digigit dan dicubit
Alangkah nikmat berbagi