Sorot Mata Sendu di Batas Horizon
Pagar tinggi berdiri di batas Horizon
tak sembarang dilintasi
kawat berduri melingkar diatasnya
runcing lempeng pipih
Ujung mata panah tajam setajam
sorot nata menikam
milik penghuni tepi perbatasan yang
ketat penjagaan
Pos-pos serdadu menatap angkuh
yang hendak menyintas
para prajurit berselempang senjata
laras panjang hilir mudik
Mencetak jejak sepatu bersol tebal
mengitari perbatasan
mengawasi seksama wilayah teroteri
agar tak disusupi
Di balik pagar pembatas wilayah
perempuan muda
dengan bola mata berkaca menatap
kehidupan berbeda
Kehidupan yang amat kontras dengan
hunian yang didiami
seraya matanya menerawang jauh
membayangkan perihal
Kesejahteraan, kemakmuran serta
alangkah pesatnya
laju sebuah peradaban diiringi
geliat ekonomi
Tak seperti di tempatnya di mana
ekonomi terpuruk
kemiskinan kian menjamur hanya
mengharap bala bantuan
Sorot mata sendu membentur
realita membuatnya
tak kuasa guna berkata-kata
di balik sekat pembatas
Bermahkota DURI