Mematut diri di tembok
manatap bayangan sendiri
menjelma dalam siluet hitam
Seperti tengah menunggangi
seekor kuda jantan ekor berkibas
terkena terpaan angin bertiup kencang
Dengan gaya Aristokrat
terlihat gagah dan berkelas
terus dipacunya kuda tanpa pelana
Namun pada kehidupan nyata
hanyalah sekedar orang kecil dan
bukan siapa-siapa pula tanpa pangkat
Apalagi miliki kedudukan
hanya ambisi mematuk-matuk
tak ubahnya ketukan palu berirama
Lampaui ekspektasimu
bermimpilah setinggi mungkin
sebab hidup akan menjadi lebih hidup
Dengan ambisi mengalir
deras di nadi-nadi para pemimpi
yang memelihara mimpi-mimpinya
Dengan gigih dan tak kenal
kata menyerah sebab menyerah
hanya untuk orang-orang yang kalah
Sebelum berperang!
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 16/07/2021