Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Hujan

29 Juni 2021   20:37 Diperbarui: 29 Juni 2021   21:31 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Hera

Cerita Hujan

Tik.tik.tik.
bulir-
bulir air membentur
helm pelindung kepala

Tergelincir di kaca spion
kemudian bergelayut manja
bak bulir embun dini hari

Meleleh di stang hingga akhirnya
luruh basuh wajah aspal dari
saputan tebal bedak debu

Rinai hujan laksana
tajam jarum-jarum air
dihempaskan ke pori bumi

Perih pedih menusuk mata
buat pengendara kuyup
kebasahan berlarian

Belingsatan mencari-cari
tempat berteduh sembarang
di halte di emperan toko

Di bawah kolong jembatan
berdesakan berjubelan
berdiri menatap beku

Seraya berharap dalam hati
hujan segera reda hingga dapat
kembali melanjukan perjalanan

Sampai tiba di rumah
tempat dekapan hangat
memeluk sedemikian erat

Menghantarkan baki berisi
secangkir kopi panas
dengan senyum seulas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun