Kala Hujan
Bulir-bulir air terperas
dari tubuh awan kelam
hingga terkulai lemas
di dipan lazuardi
Kemudian berjatuhan
menimpa bebatuan
mencipta pusaran air
di atas genangan
Air merupa cermin
bening memantul di aspal
mencetak segala rupa
diatas permukaannya
Kala hujan terlihat
licin, basah, dingin lagi
tersaput selimut kabut
teramat tipis seiring
Bergetar bibir belah
nan teramat tipis
setipis rindu menggurat
aihhh sungguh manis
Di bawah naungan
atap halte dua lengan
bersedekap menghalau
dingin menggigit buat gigil
Seraya kedua bola mata
menatap pergerakan air
serta derai hujan menyapu
bersih serpihan debu tebal
Dari muka aspal
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta 28/06/2021
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI