Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gubuk Liar di Pinggir Rel

20 Juni 2021   16:27 Diperbarui: 20 Juni 2021   16:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Tribunnews.com

Gubuk Liar Di Pinggir Rel

Berdinding tripleks tambal sulam
beratap seng gelombang karatan
di samping rumah semi permanen
terparkir gerobak dorong berisi
tumpukan botol-botol plastik
serta kardus bekas bungkus

Saban hari tanah rasa berderak
dilintasi roda-roda baja menghentak
mencipta gaduh menyeduh riuh
acapkali menabuh gendang telinga
mengakrabi bising menabur deru-debu
serasa mencungkil-cukil bola mata

Gubuk-gubuk liar dipinggir rel
tetap tak bergeming dari waktu ke waktu
menyulam kumuh di antara ceceran peluh
menyaksi pentalan bebatuan seiring gerak
terburu-buru di antara hiruk-pikuk
pengendara tergesa di perlintasan kereta

Gubuk-gubuk liar berdiri dengan rupa
semrawut tak elok dipandang mata
namum para penghuninya tetap
tak ambil peduli kendati nyata-nyata
menyerobot dan mendiami lahan PT. KAI
bertahun bercokol dan tetap membandel

Sungguh Ironi wajah negeri
yang orang-orangnya masih banyak
tak miliki kesadaran diri maunya enak
diberi hati mintanya jantung dan
diberi jantung lantas menginjak kepala
sesuka-suka hati dan semena-mena

Gubuk-gubuk rel rentan terkena gusur
namun para penghuninya acapkali
kembali dan selalu kembali
membangun bedeng-bedeng
bagi anggota keluarga dengan tak jera
dan harapkan secuil iba serta

Rasa prikemanusiaan

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 20 Juni 2021 | 16:27

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun