Kota Tua Miliki Segudang Cerita
Kota Tua miliki segudang cerita tergores manis di lembar-lembar buku ingatan seiring nafas dan denyut nadi masa lampau terus berdetak menyeruak menguak perihal peradaban di suatu masa.
Di dinding-dindingnya terpahat keabadian tak musnah diinjak derap sepatu masa bangunan lawasnya tetap kokoh berdiri menjadi saksi bisu sejarah mencatat sebagai warisan tak ternilai.
Roda-roda sepeda berpalang jari-jari menggelinding dan terus menggelinding dikayuh perlahan ditingkahi irama deritnya lintasi setiap sudut yang menyimpan beragam cerita tak ada habisnya.
Ban-ban sepeda melindas badan jalan mencetak tapak-tapak ban pada wajah aspal digoes perlahan seraya nikmati silir aroma masa lampau menerabas ruang ingatan dipenuhi kenangan.
Sepeda dan Kota Tua menyimpan romansa masa lalu yang beku oleh waktu tetap menghuni sudut di ruang kalbu seiring dalam diam menuai rindu yang tak kunjung berbuah manis ujung temu.
Setiap kelok area menggurat bayang wajah lalu hadirkan sejumput sendu pada awan di bentang langit asaku menasbihkanmu di ruang rindu seiring hampa tikam asaku terasa sungguh ngilu.
Kota Tua rindu yang tak pernah usai kureguk lagi dan lagi puaskan dahaga jiwa.
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 19 Juni 2021 | 06:58
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI