Luka Tak Kunjung Dipertautkan Masa
Getih menetes dari luka menganga
meradang dalam nyeri tak berkesudahan
luka tak jua kunjung dipertautkan masa
Sembilu serasa pedih mengoyak luka
membasah dan kucurkan darah segar
sesegar ingatan tentangmu di kepala
Kau tikam hati ribuan kali hingga
hati dipenuhi sayatan luka dalam
membekas dan tak berbentuk lagi
Bersarang luka membelah
mencipta nyeri berdenyut hebat
seiring hati menggelepar dan terkapar
Aku sulam lukaku sendiri namun
jelujur waktu yang berlalu tak jua
merekatkan luka basah dan bernanah
Aku tampung tetesan luka dengan
baki-baki tulus rasa yang kupunya
di atas kepingan asa yang hancur lebur
Di atas sebentuk asa yang
tersia-sia dan terabai hingga
kubalut luka-luka seorang diri
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 16 Juni 2021 | 11:14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H