Peluru Aksara Sang Penyair
Runcing pena penyair menari
meliuk teramat gemulai
dipeluk jari jemari
Merajah lembar tak bertuan
beraroma hampa sesaki
ruas-ruas di jiwa
Dan aksara pun berkelebat
lalu terberai menelusup
tempurung kepala
Untaian sajak layaknya
helai udara disesap
serasa nikmat
Sang penyair tak henti meracik
aksara terserak di beranda
otak ikuti irama sukma
Mengasah tajamnya belati pikir
dalam bilik-bilik hening dan
dalam sepi menggigit
Sang penyair tak kan mati
lantaran kehabisan kata
sebab peluru aksara
Leluasa dihempaskan ke
tubir jiwa nan dalam
lagi menganga
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 26 Mei 2021 | 14:57
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!