Ayah dan Televisi Tua
Teronggok televisi tua di ruang tengah
layar cembung serta konde tabung
warna hitam putih belum berkelir
Drat diputar guna bertukar chanel
serta tuning disentuh sedikit agar
memperbesar kecilkan volume suara
Televisi lawas pada masanya
pada benda kotak itulah ayah biasa
menonton tayangan bermutu yang
Jadi kegemarannya enggan Ia melewatkan
program acara kelompok pencapir bedah
pertanian, peternakan dan perikanan
Ayah betah berlama-lama duduk
di kursi ukir jepara dengan mimik wajah
teramat serius menatap layar kaca
Sembari sesekali mengangkat cangkir
kopi hitam lalu menyeruputnya
dengan perlahan seraya tatap mata
Tak lepas dari benda kotak itu
televisi lawas acap kali menemaninya
memetik ilmu yang bermanfaat
Ayah dan televisi tua yang
sama-sama telah menua digigir usia
direjam laju masa dihempas peradaban
Kini semua tinggal kenangan