Tertanam Ingatan di Kepala Perihal Masa Kecilku
Berjalan menelusuri riuh pasar rakyat
dengan jemari digenggam telapak
lengan nan kokoh milik lelaki
yang kupanggil Ayah
Sepanjang jalan lengan berayun
seraya merajuk penuh manja
meminta dibelikan sesuatu
guna dipakai di Hari Raya
Terpampang aneka rupa baju-baju
nan cantik lekat di tubuh manekin
dengan ornamen boneka, renda
serta hiasan payet nan gemerlap
Kubayangkan kala itu diri menjelma
bak seorang puteri dengan gaun
berhiaskan renda nan menawan
seraya mematut diri dihadapan cermin
Namun sayang disayang harga gaun
amat mahal tak terjangkau kantung
hati sedih bukan kepalang
hanya bisa menahan kesedihan
Teramat dalam tatkala gaun yang
sangat diinginkan dibeli orang dan
tak lama kemudian berpindah tangan
dengan sedemikian cepatnya
Kutahan sekuatnya air mata
agar tak jatuh menitik dan
terlihat oleh Ayah tak boleh pula
ada kesedihan jelang Hari Raya
Meski bukan gaun yang diimpikan
namun aku sangat bahagia
cinta Ayah padaku putrinya
lebih dari gaun mahal mana pun
Pasar rakyat selalu meriah
semarak dengan para pengunjunganya
yang tak henti berdatangan guna
membeli barang yang dibutuhkan