Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puan dalam Sangkar

13 April 2021   22:00 Diperbarui: 14 April 2021   00:41 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puan dalam Sangkar

Menatap sendu dan sayu
merenungi garis nasib
memahat takdir diri

Hidup tak ubahnya
burung dalam sangkar
dipelihara sang tuan

Tak sebebas merpati
terbang dengan kepak
sayap-sayap inginnya

Lintasi langit harap
jelajahi angkasa angan
singgahi cakrawala hasrat

Hidup terkungkung dan
patriarki mencipta belenggu
merantai diri matikan

Gejolak ingin yang menari
dalam liukan hasrat serta
alam pikir di bilik kepala

Yang acapkali menggedor
dengan beringasnya hingga
menyentak diri bahwasanya

Terlalu lama ia membiarkan
diri terpenjara dan terpasung
hingga waktu merambat

Namun ujar hatinya lirih berkata
Belum terlambat bangkit dari
hasrat yang nyaris mati

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 13 April 2021 | 22:00

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun