Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nikmati Mentari Tergelincir

10 April 2021   23:00 Diperbarui: 10 April 2021   23:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Nikmati Mentari Tergelincir

Di kejauhan tampak bulatan merah tergelincir dari singgasananya setelah lama berdiam diri di kursi tempatnya bertahta.

Memulas semesta dengan guratan jingga pada bentang cakrawala memahat indah tertera pada sajak milik para pujangga.

Nikmati mentari beranjak pulang senantiasa menyisipkan perasaan sendu pada relung kalbu mematri berjuta rindu melarut.

Dalam laju darahku mengalir dalam pembuluh nadiku seraya kuhirup aroma laut terbitkan damai seiring embus angin segara.

Air laut tampak berkilau pantulan bias sang surya menyepuh warna keemasan di antara riak-riak air menciprati buih putihnya.

Riuh sekawanan camar terbang rendah di antara sapuan gelombang memanjang menghempas karang mencipta rongga.

Menyaksi bulatan merah terjerembab menuju pembaringan dalam dekap syahdu meramu bait-bait sendu di detik yang berlalu.

Kau dan Aku duduk bersisian seraya genggam erat jemari seakan tak ingin lepas nikmati eksotika luar biasa terpampang nyata.

Dalam hati berbisik lirih tetaplah berada di sampingku kita nikmati megah yang ada pada bahu senja dengan gaun indahnya.

Hingga kelak menua bersama di dera usia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun