Menanti Senja Rebah di Pangkuan
Ombak berkejaran membawa serta buihnya bergerak memanjang, menyapu tajam cangkang kerang serta patahan ranting terserak disepanjang garis pantai.
Kepak sayap milik sekawanan Camar terbang rendah menukik, dari tebing-tebing tinggi nan curam bermain di antara debur ombak seraya mencari buruan berupa ikan.
Menanti senja luruh dan rebah dipangkuan Cakrawalan dimana, bulatan paripurna perlahan tergelincir jatuh di peraduan netra tak henti menatap jingga Nabastala.
Dingin tapak kaki telanjang tak beralas kaki menapak di pasir nan landai, ukir jejak diatas bulir pasir kendati tak lama berselang sapuan ombak meratakannya kembali.
Kuraih dan kuremas seonggok pasir yang basah lantaran, ombak datang menerjang menelusup celah-celah bebatuan karang dengan tepian sudut meruncing.
Kuambil kerikil kecil kulontarkannya ke lautan lepas, hingga dilumat ombak dan akhirnya karam. Seperti halnya kisahku ikut terkubur di dasar lautan lepas.
Mencetak Jejak lalu di Jingga Nabastala
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 30 Maret 2021 | 12:24
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H