Gitar Kopong Penghuni Kamar tak Bertuan
Gitar Kopong itu teronggok di sudut ruang lama tak kau raih dan kau bawa ke dalam pangkuan.
Ia menghuni kamar yang tak bertuan gelap segelap harapan sejak kau pergi tinggalkan kefanaan.
Gitar itu dahulu kerap kau petik usir penat mendekam di raga serta seiring ribuan lelah mendera.
Enyahkan sepi merayap di hati mencabuti duri-duri sunyi yang menusuk sendi-sendi sendiri.
Gitar kopong itu dawai-dawainya tak lagi berdenting oleh gesekkan ujung jarimu yang kokoh.
Ia teronggok bersandar di dinding yang kian hari kian kusam lantaran cat memudar kian samar.
Gitar kopong itu dilapisi serpihan debu lekat dan menebal setebal rinduku yang serasa membeku.
"Aku rindu" bisikku lirih disela rintih seraya kutahan air mata agar tak luruh tergelincir di pipi.
Gitar kesayanganmu ingatkan sosokmu yang selalu tetap hidup kendati raga berkalang tanah.
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 27 Maret 2021 | 10:19