Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ampun Papa! [ KDRT ]

19 Maret 2021   10:21 Diperbarui: 19 Maret 2021   10:31 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Unsplash.com

Ampun Papa! [ KDRT ]

Sekepal tinju penuh ankara melayang dengan geram, tak sungkan menghantam serta abaikan teriakkan kesakitan.

Dengan nafas memburu serta tatap mata seakan ingin melumat habis, ditenggarai kecamuk emosi tak terkendali.

Terus dipukulnya tubuh tiada berdaya serta terkulai lemah, di sudut ruang dengan menahan erangan rintihan.

Lelaki keji itu melotot dengan biji mata seakan ingin, meloncat keluar ditingkahi sepasang sorot mata dengan.

Kilatan amarah menggelegar sangar dalam ledakkan emosi, laksana percikkan bensin disulut dengan pematik api.

Maka terbakarlah dalam dera amarah luar biasa, meluluh lantakkan segala yang ada disekitar hingga hancur lebur.

Cengkraman kuat lamat-lamat mulai mengendur seriring luruh tubuh tak kuasa menahan dera siksa pada raga.

Menyisa lebam serta luka-luka di jiwa yang sukar terobati, kendati waktu berganti namun nyeri masih terasa.

Bukan hanya pukulan bersarang di tubuh ringkih yang menyakiti namun juga kata-kata yang merupa Belati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun