Di Pintu Keberangkatan
Bandara tampak ramai
dipadati pengunjung lalu lalang
tengah tergesa-gesa
Dengan membawa koper-kopernya
lantaran takut tertinggal pesawat
yang hendak ditumpangi
Di kursi itu kita duduk bersisian
seraya menatap papan pengumuman
terpampang jadwal keberangkatan
Serta menatap lantai Bandara
yang setiap hari dilindas
troli-troli pengangkut barang
Bawaan calon penumpang
serta diinjak alas kaki
mereka yang lalu lalang
Dan waktupun luruh
detik dan menit berlarian
seperti saling berkejaran
Hati kecil lirih berujar
"jangan pergi tetaplah di sini"
namun lidahku serasa kelu
Maka kubiarkan mendekam
dan tersimpan rapat-rapat
pada langit asa serta harapku
Yang inginkan kau kembali
di kota ini tempat kau labuhkan
sepotong rindu dan segenggam cinta