Pualam Hati Tersaput Debu Hasad
Ketika pualam hati nampak kusam tersaput serpihan debu serta remah-remah kotoran hati, mengendap dengan endapan menebal sekian senti.
Tatkala cermin hati keruh lagi berjelaga menutupi bening nurani dengan sakwasangka melukai insani. mengiris sekerat hati teramat perih pedih.
Basuh pualam hati dengan sepercik embun doa, niscaya congkak dalam diri hari ke hari kian kerdil hingga pada akhirnya mati. Tak bangkit lagi.
Sirami Cermin hati dengan tetes kebajikan niscaya, ia akan berkilap seperti sedia kala. Memancar bak air jernih di dalam telaga tak ada riaknya.
Betapa sejuk dan dinginnya pualam hati kesejukkan, yang merambah hingga pembuluh nadi. Hati yang dipenuhi baik sangka pada sesama insani.
Hati yang tak menyimpan dendam kesumat hingga, membakar hangus tak menyisa apapun terkecuali serpihan debu-debu hasad selimuti hati.
Jangan biarkan nurani busuk lagi bernanah berbau menusuk, dipenuhi borok dan koreng hati meradang. Jauhkan hati dari sifat tak terpuji dengki
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 11 Maret 2021 | 22:13