Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Pendosa Berlari pada Tuhan-nya

11 Maret 2021   11:40 Diperbarui: 11 Maret 2021   11:44 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Swamedium.com

Ketika Sang Pendosa Berlari Pada Tuhannya

Tak terbilang dosa diperbuatnya
menggunung tinggi seiring
sejarah kelam tercoreng di dahi

Merupa noktah hitam tak tersembunyi
dan tak hilang terbasuh air
catatan paling hitam ditorehnya

Dosa masa lalu terpahat
di dinding sejarah di lipatan waktu
di balik sel pengap jeruji besi

Benak hitam sekelam malam
serupa arang tersaput debu-debu
kehidupan tak kenal belas kasihan

Di titik nadir hidupnya dalam
pengembaraan menapak jejak
di fananya sebuah masa

Dicubitan paling menyakitkan serta
ditamparan menyadarkan
menyentak jiwa bahwasannya

Kelak semua kembali ke asal
berkalang tanah lebur di dalamnya
hingga meninggalkan nama

Sang pendosa berlari pada Tuhannya
dengan bercucuran air mata
larut dalam khusuk doa-doa dilangitkan

Mohon ampunan dari Tuhan
pemilik nafas kehidupuan
penggenggam jiwa-jiwa

Yang resah gelisah dan terjerembab
di Rimba Raya kehidupan

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 11 Maret 2021 | 11:38

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun