Perempuan Perkasa menjadi Ibu sekaligus Ayah
Berdiri tegak di atas kakinya
tak sedikitpun berkeluh kesah
apalagi berpangku tangan
Kendati lelah terbaca pada sorot mata
dan ribuan letih mendera raga
berjibaku dengan hari-hari yang keras
Namun tak dihiraukan sebab baginya
hidup bak ladang yang harus digarap
penuh kesungguhan serta keikhlasan
Menanam benih-benih harapan
yang kelak dituai hingga masanya tiba
merupakan hal menggembirakan
Kegembiraan yang melebihi apapun
yang tiada ternilai dan tak bisa
diukur dengan lembar-lembar rupiah
Roda kehidupan akan terus berputar
seperti halnya Bumi berputar pada porosnya
seiring bait-bait doa suci dilangitkan
Perempuan perkasa memiliki
hati seluas samudera menerima
goresan tinta kehidupan dengan penuh
Kesyukuran atas nikmat
tiada terhingga yang telah
dianugerahkan Tuhan atasnya
Perempuan Perkasa itu Ibuku
* ) Â Caca Sayang Ibu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 09 Maret 2021 | 18:14