Lirikan Mata Pujangga, bak Binatang Jalang
Tatkala penyair meramu ide liar di kepala
menuangkannya pada baris kata
melalui secarik kertas
Ditemani secangkir kopi hitam serta kretek
tergolek di meja khusyuk menangkap
ide-ide menggila berlarian
Menjaringnya hingga merasuk ke dalam
isi kepala lantas diolah seksama
dan dengan sedemikian rupa
Terkadang mendobrak kaidah yang ada
merajah kata dalam majas satire
tak melulu bicara perihal indah
Sebab realita tak seindah untaian kata
dalam hikayat cinta roman picisan
yang digandrungi banyak orang
Lirikan mata pujangga tajam
bak Binatang Jalang merobek-robek hati
laksana kain perca nan koyak
Dan sang penyair acap kali berkelana
ke negeri antah berantah seraya
mensesap sebatang kretek di sela jari
Dalam luas pengembaraannya
menyintas lorong imajinasi
mendaki gundukan fantasi
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 18 Februari 2021 | 15:29
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H