Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mulut dan Telinga

12 Februari 2021   10:06 Diperbarui: 12 Februari 2021   10:38 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulut dan Telinga

(1)
Mulut-mulut menganga
bicara perihal apa saja
tanpa tedeng aling-aling
bak senapan seorang pemburu
menembak pas kena sasaran
memberondong dengan peluru kata
membuat lawan bicara terbata-bata
mati kutu diam seribu bahasa
salah tingkah kehabisan kata

Lidah-lidah durjana
bak ular berbisa piawai mainkan kata
meliuk-liukkan ujung lidah
ubah realita sesungguhnya
menjadi ajang mengeruk
bertumpuk lembar-lembar rupiah
tertera picik terpampang nyata
berupaya keras mengaburkan sejarah
pada wajah kehidupan milik seseorang

(2)
Telinga-telinga tuli rapat terkunci
tak mendengar rintihan apapun
sebab telinga kadung tersumbat
hingga kedap suara-suara di luar sana
laksana rintihan seekor semut kecil
yang tiada terdengar gaungnya
serasa senyap bak tengah berada
di tempat pemakaman umum
teramat sepi bukan kepalang

Gendang telinga kebal rasa
tak mencipta gema memantul
pada labirin liang telinga menembus
hingga ke lorong-lorongnya
yang ada hanya tersumpal lagi kebal
tiada peka pada penderitaan si kecil
yang tersudut dan terpinggirkan
lantaran suatu kebijakan
yang tiada menunjukan keberpihakan

Ah... Mulut dan Telinga!

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 12 Februari 2021 | 10:04

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun