Lengan yang Terajah
Runcing jarum merajah kulit
menusuk pori ribuan kali
terasa amat nyeri
mencipta rangkuman titik
ikuti pola tertera
Runcing jarum tiada henti
menelusupkan tinta
ke dalam lapisan kulit
membentuk lukisan permanen
seiring piawai memainkan
Saputan gradasi warna
hidupkan suatu mahakarya
milik tangan-tangan berjiwa seni
dari pigmen meresap hingga
menjelama aneka rupa motif
Runcing jarum menjelma candu
ingin merajah lagi dan lagi
di atas kanvas anggota tubuh
hingga sekujur tubuh
dipenuhi lukisan permanen
Yang tak terhapus dan tercuci air
selamanya melekat hingga
kelak kulit menjadi kisut
lantaran diremas putaran waktu
dan diinjak derap kaki masa
Lengan terajah menoreh
lembaran kisah perihal
jiwa-jiwa yang eksentrik
serta kebengalan tatkala
labil jiwa ikuti musisi idola
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 29 Januari 2021 | 10:14
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H