Mendamba Setitik Cahaya di Tengah Gelap Gulita
Berjalan meraba-raba
ditengah gelap gulita
seakan memasuki lorong gelap
yang amat panjang dan
entah dimana ujungnya
Telah jauh kuberjalan
dengan langkah terseok-seok
yang ada hanyalah selubung pekat
membuat tenggorokan tercekat
rasa takut merayapi dinding hati
Seakan akulah satu-satunya
penghuni alam kegelapan
sepertinya sang waktu pun
lambat berputar beringsut bak seekor
siput mendekam dalam cangkangnya
Dalam selubung tirai gelap gulita
hati mendamba seberkas cahaya
jatuh tepat di atas netra hingga
panca indera dapat menangkap
indah warna-warni dunia
Hati kecil berbisik lirih
"Tuhan jangan ambil penglihatanku"
biarkan aku menyaksi wajah dunia
dengan kedua bola mataku
diiringi kristal bening menggenang
Disudut mata serta bulirnya
perlahan jatuh berderai
basahi kedua belah pipi
aku ingin dapat melihat
wajah Buana berseri
Disela-sela isak sedih serta rintih
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 21 Januari 2021 | 20:11
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H