Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mendamba Setitik Cahaya di Tengah Gelap Gulita

21 Januari 2021   20:12 Diperbarui: 21 Januari 2021   20:18 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/Reinhardt Rothbacher 

Mendamba Setitik Cahaya di Tengah Gelap Gulita

Berjalan meraba-raba
diteng
ah gelap gulita
seakan memasuki lorong gelap
yang amat panjang dan
entah dimana ujungnya

Telah jauh kuberjalan
dengan langkah terseok-seok
yang ada hanyalah selubung pekat
membuat tenggorokan tercekat
rasa takut merayapi dinding hati

Seakan akulah satu-satunya
penghuni alam kegelapan
sepertinya sang waktu pun
lambat berputar beringsut bak seekor
siput mendekam dalam cangkangnya

Dalam selubung tirai gelap gulita
hati mendamba seberkas cahaya
jatuh tepat di atas netra hingga
panca indera dapat menangkap
indah warna-warni dunia

Hati kecil berbisik lirih
"Tuhan jangan ambil penglihatanku"
biarkan aku menyaksi wajah dunia
dengan kedua bola mataku
diiringi kristal bening menggenang

Disudut mata serta bulirnya
perlahan jatuh berderai
basahi kedua belah pipi
aku ingin dapat melihat
wajah Buana berseri

Disela-sela isak sedih serta rintih

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 21 Januari 2021 | 20:11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun