Jejak Hujan pada Buram Kaca Jendela
Angin berhembus kencang
menggoyangkan pelepah-pelepah
daun pisang yang daunnya tercabik
tak ubahnya ujung sisir
Melambai dihujam air
kali ini tak gerimis tipis-tipis
namun agak menderas
jatuh menimpa atap genting
Mencipta ritmis irama hujan
dan jendela pun tak luput
dari bulir-bulir air riuh
berjatuhan seakan berlomba
Mambasuh kaca jendela
sekaligus menghembuskan
kabut dingin pada bening kaca
mencipta jejak buram
Dari balik jendela
sepasang mata indah
lekat menatap hujan luruh
hatinya basah serta kuyup
Oleh gigil kerinduan dan
nurani pun berbisik lirih
serta memanggil belahan jiwa
nun jauh tersekat jarak
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 20 Januari 2021 | 20:26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H