Perempuan Binal
Dilukisnya wajah
bak tengah melukis
di atas kanvas
Dibentuknya lengkung alis
dengan pinsil alis terkesan palsu
seraya bibir dipoles gincu
Warna merah menyala
laksana seonggok bara
seakan mencolok mata
Lalu disemprot parfume
beraroma tajam serasa
menusuk-nusuk penciuman
Seakan membius pusat saraf
bangkitkan geliat hasrat
yang semula tertidur lelap
Dibasah-basah bibirnya
tatkala bicara seraya
kerling mata nakal menggoda
Tak ragu bergelayut manja
pada Bandot Tua gemar
gelontorkan lembar rupiah
Perempuan penjaja
kehangatan tak ubahnya
selembar selimut
Dihamparkan kapan saja
dibutuhkan selebihnya
dicampakan dan dibiarkan
Teronggok hingga lusuh
menua dimakan usia
seiring pesona memudar