Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Antara Ribuan Jejak yang Terkubur

18 Januari 2021   10:31 Diperbarui: 18 Januari 2021   10:53 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di antara Ribuan Jejak Yang Terkubur

Berjalan tertatih
di antara ribuan letih
bulir peluh menetes
lalu terserap musnah
dibakar panas

Sejauh kaki melangkah
mencetak jejak
di atas bulir pasir
usap lembut tapak kaki
teramat jauh bentang jarak

Lintasi fatamorgana
mencipta dahaga
teramat luar biasa
ingin reguk segarnya
kerinduan mengalir deras

Laksana mata air jernih
bak telaga bening
namun tersekat jarak
jemari tak kuasa menggapai
seakan kasih tak sampai

Berjalan tertatih
di antara dera lelah
hingga lecet ruas jemari
serta luka tapak kaki
seraya menyeru sebuah nama

Di antara deru angin
menampar helai demi helai
rambut nan tergerai
terus saja melangkah
seraya menyusut peluh di dahi

Kepada Lembah yang menjorok
aku teriakan sebuah nama
memantul gema suara di antara
deru suara angin kuat berhembus
dalam serbuan rindu menggebu

Aku ingin pulang
merengkuh Cintaku nun jauh

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 18 Januari 2021 | 10:30

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun