Di antara Ribuan Jejak Yang Terkubur
Berjalan tertatih
di antara ribuan letih
bulir peluh menetes
lalu terserap musnah
dibakar panas
Sejauh kaki melangkah
mencetak jejak
di atas bulir pasir
usap lembut tapak kaki
teramat jauh bentang jarak
Lintasi fatamorgana
mencipta dahaga
teramat luar biasa
ingin reguk segarnya
kerinduan mengalir deras
Laksana mata air jernih
bak telaga bening
namun tersekat jarak
jemari tak kuasa menggapai
seakan kasih tak sampai
Berjalan tertatih
di antara dera lelah
hingga lecet ruas jemari
serta luka tapak kaki
seraya menyeru sebuah nama
Di antara deru angin
menampar helai demi helai
rambut nan tergerai
terus saja melangkah
seraya menyusut peluh di dahi
Kepada Lembah yang menjorok
aku teriakan sebuah nama
memantul gema suara di antara
deru suara angin kuat berhembus
dalam serbuan rindu menggebu
Aku ingin pulang
merengkuh Cintaku nun jauh
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 18 Januari 2021 | 10:30
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H