Tatap Mata Seakan Menelanjangi
Tatap mata seakan menelanjangi
kuntum bunga helai kelopaknya
tak lagi utuh seperti sediakala
jatuh terserak dan terinjak
Elok seketika lenyap seiring
putihnya terpercik setitik noda
tertoreh sepanjang hayat
melekat dan cacat
Dunia seakan menertawai
lugu yang dilucuti
naif yang dikangkangi
dungu yang dipecundangi
Hingga raib tak bersisa
kecuali bening bulir air mata
jatuh berderai mengingat peristiwa
dimana kebodohan nyata tertera
Dunia seakan menatap sinis
seolah diri merupa najis
dunia seakan keji menguliti
hingga tak kuasa dongakan kepala
Tatap mata di luar sana
seolah menjelma sebilah Belati
menyayat hati mengiris arteri
mencipta nyeri hebat sekali
Terkadang ingin pergi
tak lagi menjejak Bumi
namun hati kecil bertanya
bekal apa yang dibawa
Hanya sekepal tangan hampa serta
diri berselimut compang-camping nista
seketika buyarkan sekelebat angan
seiring samar terdengar seruan kebaikan
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 10 Januari 2021 | 23:18