2 Bungkus Djie Sam Soe
Kacamata bertengger
dihidung bangir bapakku
tak lupa dijepitnya cerutu
di antara sela bibirnya
yang kehitaman sehitam
mendung menggantung
di atas genting rumahku
langit Jakarta meramu sendu
Saban hari jemari bapakku
memilin-milin batang kretek
2 bungkus Djie Sam Soe
disesapnya tanpa ragu
seraya ditemani kopi hitam
bercangkir kopi direguk
seraya terbatuk uhuk.uhuk
buyarkan konsentrasiku
Entah kapan bapakku
berhenti merokok batinku
dengan hati nelangsa
sudah kuperlihatkan Rontgen
paru-parunya yang hitam legam
namun masih saja tak bisa
hilangkan kebiasaan lamanya
mencumbui batang-batang kretek
Bila dinasehati hanya
berguman hmm.hmm...
seraya mengangukkan kepala
namun bila batuknya
kian menjadi-jadi
ia selalu telpon aku
"Teteh.... Papa beliin Obat Batuk"
"Rokoknya udah Papa Patahin"
Aku hanya bisa mengelus dada
sambil geleng-geleng kepala
kenapa harus batuk dahulu
kenapa merokok sebanyak itu
kenapa.... kenapa... dan kenapa...?
beribu tanya menggantung
dibenakku dan tak habis pikir
sontak terasa pening kepalaku
***
Hera Veronica
Jakarta | 09 Januari 2021 | 14:17
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H