Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Manusia Gerobak

26 Desember 2020   10:34 Diperbarui: 26 Desember 2020   10:40 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia Gerobak

Menelusuri sepanjang jalan
seraya mendorong gerobak
dikayuhnya langkah
tak tentu arah

Mengais limbah terserak
bersemayam di tempat sampah
teronggok di badan jalan
mengapung di kubangan

Botol-botol kemasan plastik
lembaran kertas dan
kardus - kardus bekas
serta barang rongsok

Merupakan benda berharga
yang dapat ditukar
dengan lembar rupiah
sebagai upah lelah

Manusia gerobak acapkali
terlihat di sudut kota
dengan gerobak terparkir
tak jauh dari siempunya

Dapat dijumpai pula
tengah rehat di atas trotor
berserta keluarga kecilnya
terdiri dari bapak,ibu dan anak

Dan balitanya digendong
dalam dekap hangat sang ibu
sementara satunya lagi
dibiarkan tertidur lelap

Di antara tumpukan kardus
yang hendak dijual ke pengepul
keesokan harinya selepas
gerobak dipadati isi

Manusia gerobak potret buram
perihal kesenjangan sosial kian
terpampang nyata lagi menganga
disertai keterpurukan ekonomi

Yang kaya semakin kaya raya
yang miskin dan papa
kian hari kian sulit
terjepit lagi terhimpit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun