Bocah Kecil Inginkan Balon
Seorang anak kecil merengek
seraya menarik ujung rok ibunya
dengan pipi belepotan ingus
minta dibelikan balon
Balon-balon aneka bentuk
rupa dan warna begitu menggoda
menari-nari riang di seutas benang
menanti jemari mungil memetik
Sementara tukang balon
berdiri mematung disamping
balon yang dijajakannya
seakan tersenyum mengejek
Menanti para emak-emak
lengan mengorek merogoh kocek
meraih kepingan uang logam
berpindah dalam kanjut kundang
Tangisan anak kecil itu
semakin melengking
ibarat tangga nada
naik melesat beberapa oktaf
Ia terus meraung-raung
dengan bercucuran keringat
sebesar butiran jagung
meronta rebah di tanah
Seraya berteriak-teriak
hingga suaranya nyaris serak
dan dibiarkannya ingus
terus meleleh sesekali diseka
Lengan mungil nan dekil
menempel serpihan pasir
mata sembab lantaran
menangis sesegukan
Sementara sang Ibu
tiada hirau isak tangis menghiba
tiada pula menghardik
namun jauh di dasar hatinya
Penuh oleh rasa sesak
ngilu seperti di tusuk paku
baginya Ia lebih memilih
membeli bulir nasi