Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menatap Wajah Langit Berganti Kulit

22 Desember 2020   18:00 Diperbarui: 22 Desember 2020   18:47 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menatap Wajah Langit Berganti Kulit

Perlahan selendang Bidadari
jatuh menyentuh Bumi
guratan payoda laksana

Kibasan lentik jemari
milik para bidadari
mengoyak rupa Semesta

Perlahan jubah pekat luruh
sepekat genangan kopi
dalam cangkir

Menyeduh langit malam
dengan saputan warna pekat
seperti tinta terburai dari perut cumi

Ditingkahi dahan dan ranting
berderak liar lantaran
diguncang desau angin

Rembang petang tumbang
ditikam belati malam
hingga cecerkan getih

Pada rupa semesta
sontak seketika menjelma
pekat teramat sangat

Tiang klonongan dan
kabel-kabel listrik nan semraut
menghalau pandangan bola mata

Guna menatap wajah langit
seakan tengah berganti kulit
dalam ingsut serta geliat

Ragam Siluet tercetak
memahat jejak perihal masa
bahwasanya detik demi detik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun