Sekeping Harap di atas Gerobak dan Pijar Lampu Patromak
Di antara Gerobak dagangannya
ia menanti dengan sabar hati
kendati sedari tadi belum satupun pembeli
menghampiri mencolek dagangannya
yang hingga kini masih tampak utuh
"Belum Rezeki" Ujarnya dalam hati
seraya dikuatkannya lagi dinding sabar
sebab hanya itu yang dimiliki
sebongkah Sabar dan sekepal Doa
sabar memulas dinding hati
Dan doa mendamaikan nurani
perjuangan yang tak kenal lelah
semoga menjadi Lillah
seraya mata berbinar indah
membayangkan seulas senyum merekah
Milik sang Istri tercinta
seorang perempuan penyabar yang
telah setia mendampingi puluhan tahun
lebih banyak susahnya ketimbang senang
maka bangkitlah semangatnya ribuan kali
Kendati harus mendorong gerobak
sejauh kaki melangkah
menjemput rezeki di BumiNya
yang maha luas dengan cara berniaga
guna memutar roda ekonomi keluarga
Perjuangan dan doa
hari ke harinya mengemban
tanggung jawab atas belahan jiwa
serta darah dagingnya
yang membuat hidup amat bermakna
Sekeping harap di atas gerobak
dan pijar lampu Patromak
menggenggam erat Sabar
memugar Tegar
meraih Halal
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 29 November 2020 | 20:53
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H