Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumput yang Terinjak

15 November 2020   16:21 Diperbarui: 15 November 2020   16:32 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumput yang Terinjak

Rumput senantiasa berpasrah diri
tatkala dirinya diinjak alas kaki
hingga rebah dan porak poranda
diam tak bergeming

Rumput tetap senyap tak meringis
ketika helai demi helai tubuhnya
dicerabut paksa lengan-lengan
jahil lagi usil hingga tercabik

Rumput tetap membisu tatkala
kabut dingin merendah membasuh
sekujur ringkih tubuh dipangkuan
kilau embun dalam geliat pagi

Rumput serupa selimut keindahan
di atas lapisan permukaan tanah
pemanis di sudut taman dengan aroma
khasnya menerabas penciuman

Rumput tak ubahnya hamparan
permadani hijau nan tebal
yang sejukkan sepasang netra
bagi para pecinta tanaman

Rumput tetaplah nampak anggun
guna ditatap beri sejumput segar
sesegar udara yang terhirup
di pagi yang teramat cerah

Pada rumput yang terinjak
mengurai berjuta kisah perihal
bulir embun yang kerap mendarat
serta mentari yang acap kali singgah

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 16 November 2020 | 16:21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun