Pagi tergenang di Telaga Kahwa
Genangan kahwa bak telaga
nampak keruh kecoklatan
sewarna banjir kanal
Tersaji dalam gelas beling
nan amat bening
disertai aroma khasnya
Selubung kepulan asap tipis
menyeduh pagi dengan
hangat segelas Kahwa
Mengugah selera
hadirkan imajinasi
melambung tinggi
Bak kepak sayap merpati
lintasi biru lazuardi
enggan menjejak Bumi
Teronggok telaga Kahwa
seperti biasanya
awali membuka hari
Seraya menghirup udara
serta siap sedia disandera
pengap rutinitas pagi
Namun genang Kahwa
senantiasa menjadi kawan sejati
yang membebaskan diri
Dari kebuntuan serta kram otak
yang acapkali menghampiri
dan enggan pergi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!