Kamboja Luruh di atas Pusara
Kamboja luruh di petik dan di sunting sang Bayu, tergolek di atas pusara bertilam rerumputan hijau.
Semerbak harum mewangi terbawa desau angin, lalu terkulai mencium lembut khusyuk kening nisan.
Terukir indah sebuah nama terpatri di jiwa, abadilah dalam selaksa doa suci terpanjat keharibaanNya.
Menghantarkan pada mengharu-biru membingkai indah, sekerat kenangan yang tak pernah layu.
Meski deru musim berganti mencipta sudut-sudut rindu, pada ruang di kalbu. Rindu yang tak beku.
Di gigir derap kaki waktu, rindu yang membuncah, kendati tumbuh kembang Lara., lara hati tertumpah.
Seiring bulir-bulir kristal bening pecah berderai, di atas batu nisan dalam lembut elusan tapak lengan.
Aku yang kerapkali menyambangimu memangku berat rindu, membawakanmu sekeranjang doa.
Dan sekeranjang sekar di taburi di atas pusaramu, menyematkan kecupan hangat di nisan terpahat.