Di Hamparan Sepi di Tikam Sunyi
Nun di kejauhan pencakar langit
bermandi cahaya terang
lampu-lampu setiap lantai
masih menyala hanya sebagian padam
Malam ini tak nampak kilau bintang
tertutup awan kelam nan suram
bulan sembunyi di punggung malam
enggan merekahkan senyuman
Menatap bayangan di air
tak ubahnya cermin memantul
kian mempertegas keindahan
terpampang nyata di depan mata
Namun tidak bagi Indra-ku, Rasa-ku
kurasakan sepi membunuhku
serasa terdampar di hamparan sepi
tiada bertepi dan tak ada sesiapa di sini
Rasa sepi yang menelusup kisi-kisi hati
mendekap erat tak kunjung enyah
dari atma yang jauh berkelana
guna temukan penawar hati lara
Sunyi tak ada senandung serangga malam
mencipta orkestra kesedihan menyayat hati
hanya silir angin membelai lembut
rambutku yang panjang tergerai
Meniup serta menyibak sederet poniku
tak ubahnya tirai bertengger di kening
terurai helai demi helai di hembus bayu
jatuh, luruh dan akhirnya terkulai
Aku di tikam Belati sepi teteskan getih nyeri
terkapar dan lunglai seakan mati rasa
tatap mata menatap nanar sekitar
yang ada hanya selubung hampa
Mengikat erat jiwa dalam kesepian abadi
mendekam selamanya di sana tak jemu
dan tak kunjung pergi dari jiwa
yang di dera letih teramat sangat