Kuda Besiku di guyur Hujan Beku
Rinai hujan menghujam pori Bumi
tertumpah dari ceruk langit
para pengendara berlarian belingsatan
mencari tempat berteduh
Seperti aku yang kerapkali lupa
membawa jas hujan
berlarian terburu-buru
seraya lengan menutupi kepala
Berlindung dari percikkan airnya
menciprati pakaian lekat
pada tubuh-tubuh nan kuyup
pada serbuan dingin yang menggigit
Berlindung di emperan toko
sesekali melirik arloji di lengan
entah sampai kapan hujan kan reda
hingga bisa lanjutkan perjalanan
Teronggok Kuda Besiku
samping ruko di bawah guyur hujan
kian menderas mencipta genangan
seiring angin bertiup kencang
Menggoyangkan tangkai dedaunan
menumbangkan pohon di ujung jalan
meluapkan air dari gorong-gorong
menghembuskan hawa gigilnya
Kutatap Kuda Besiku
yang diam beku di guyur hujan lebat
basah sebasah November
Aku dan Belalang Tempurku One Heart
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 06 November 2020 | 20:58
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI