Senandung Rindu di antara hembus Angin Buritan
Kecipak ikan berenang-renang
di sisi kiri lambung kapal
sesekali muncul ke permukaan
meliuk di antara deru air
iringi laju kapal membelah ombak
Sementara di ketinggian
sekawanan camar riuh
mencercah angkasa raya
terbang bebas dengan
kepak sayapnya lintasi payoda
Nan putih seputih kapas
bermain di antara gumpalan mega
timbul dan tenggelam
sesekali terbang merendah
menukik guna menerkam ikan
Nun jauh di sana di kepulauan
anggun daratan terlihat
dengan batang-batang nyiur
melambai di tabuh angin
seperti gemulai tarian kerinduan
Kerinduan yang tak pernah padam
laksana nyala lampu mercusuar
memberi sinyal-sinyal perihal
sepotong hati yang menjadi milikmu
tetap utuh dan senantiasa terjaga
Semilir angin buritan berhembus
melayangkan sekerat ingatan
membayangkan sepasang
mata elangmu tajam
menghujam tatapanku
Aku tersipu malu
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 26 Oktober 2020 | 07:48
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI