Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ulah Nakal Cukong-cukong Berduit

24 Oktober 2020   22:51 Diperbarui: 25 Oktober 2020   00:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ulah Nakal Cukong-cukong Berduit

Cukong berduit menyambangi petani
mengiming-imingi dengan duit
agar sawah ladang berpindah tangan
dan seluruhnya jatuh padanya

Sudah terpeta di benaknya
bahwasannya ia akan menyulap
kampung nan asri milik petani
menjadi layaknya perkotaan

Di mana akan di dirikan hutan beton
membangun hunian modern
kawasanan nan ekslusif
serta tempat hiburan malam

Layaknya Vegas kecil
dengan menggusur sawah
serta ladang milik petani
hingga petak menciut

Dan tanah mengkrucut
petak sedikit demi sedikit raib
tempat petani menggantungkan hidup
pada bulir-bulir emasnya

Lalu berdiri bangunan megah
di atas pematang sawah
di atas asri perkebunan
nan ditumbuhi rindang pepohonan

Menggusur penduduk asli
dengan para pendatang baru
hingga terkontaminasi budaya kota
yang jauh dari kesan religi

Hilang sudah desa nan elok lagi asri
dengan pemandangan alamnya
yang penuh eksotika
berganti Bangunan Beton Kaku

Lenyap sudah sawah ladang
para petani hanya bisa gigit jari
menyaksi berdirinya surga kaum elite
semua karena ulah Cukong-cukong berduit

***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 24 Oktober 2020 | 22:50

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun