Pijar Mentari, Anggun Ilalang dan Parade Payoda
Pijar Mentari menerabas
di antara celah-celah Ilalang
ilalang anggun bergoyang
seiring geliat dicumbui
hangatnya sang Surya
Serambi pagi kerap dikunjungi
Mentari nan bertandang
seraya senyum tersipu malu
menyembul di antara parade
Payoda nan menawan
Diliputi wajah merah merona
di sela-sela usapan hangatnya
pada kulit nan halus lembut
selembut bisikan Bayu di telinga
seindah Kidung pagi awali membuka hari
Pagi nan Syahdu Ayam Jantan mencakar
wajah Bentala dengan kuku-kukunya
mematuk dengan paruhnya
melengking tinggi suaranya
membahana gaduhkan Semesta
Beranda pagi senantiasa
disemarakkan dengan berjuta
keindahan membelalakkan Netra
seiring peristiwa alam nan memukau
penuh pesona terbitkan sekerat Syukur
Terima kasih tak terhingga
pada Sang Pencipta Alam Raya
beserta seluruh isinya
pada pemilik Nafas Kehidupan di mana
Nyawa berada dalam genggaman
Hingga hari ini dan detik ini
aku masih di beri kesempatan
menghirup nafas kehidupan
menyaksi berjuta keindahan
dengan beragam Nuansanya
Semoga rasa Syukur
senantiasa terhujam dalam Kalbu
yang paling dalam
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 23 Oktober 2020 | 10:19
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H