Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Bawah Kolong Beton, di Petak Rumah Kardus nan Sempit

17 Oktober 2020   21:36 Diperbarui: 17 Oktober 2020   21:50 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di bawah kolong Beton, di petak rumah Kardus nan sempit

Di bawah kolong Beton
di petak rumah Kardus nan sempit
rintihan Lapar seakan menjerit
merobek-robek Langit

Senandung keroncongan
milik tunawisma seakan
sayup-sayup sampai
tak terdengar gaungnya

Terbentur tembok tebal
rasa ketidakpedulian
tersekat kesenjangan Sosial
kian melebar bak Jurang menganga

Senandung keroncongan
seakan riuh menggema
menusuk-nusuk gendang telinga
namun Labirin tak mudah koyak

Di tikam tatap mata penuh harap
dalam geliat tubuh gemetar
menahan dera lapar seiring rintihan
serasa Keji menyayat-nyayat Arteri

Dalam Rumah-rumah kardus
dalam Gubuk-gubuk reot
dalam Bedeng-bedeng kumuh
dalam derita serta kepiluan

Milik Kaum-kaum kusam
yang terpinggirkan, tersingkir
dan terabaikan lantaran keadaan
tak menunjukkan keberpihakkan

Balada Kaum Lusuh tercekik penderitaan
mengakrabi sorot mata tajam
tak ubahnya kilatan mata pedang
menerjang dengan penuh kebencian

***
Hera Veronica
Jakarta | 17 Oktober 2020 | 21:35

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun