Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyaksi Tarian Rinai Hujan

30 September 2020   18:19 Diperbarui: 30 September 2020   18:33 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyaksi Tarian Rinai Hujan

Bulir-bulir air riuh
mengetuk kaca jendela
perlahan meleleh membawa serta
debu-debu yang lekat

Permukaan kaca seketika
nampak berkabut menghalangi
pandangan ke luar jendela
guna menyaksi tarian rinai hujan

Liar menari-nari pada wajah aspal
pada saluran selokkan
pada genangan air di pelataran
pada kubangan di tepian jalan

Air menderas bak ribuan busur panah
yang dihempaskan dari ceruk langit
menghujam pori Bumi mengeluarkan
aneka rupa sampah menyumbat

Rinai hujan setubuhi daksa Buana
memberi segar tiada terkira
meniupkan aroma tanah basah
menghanyutkan sekeranjang kenangan

Selamat tinggal masa lalu
aku akan melangkah
dengan kaki jiwaku yang baru dan
sekuntum cintaku yang tak lagi milikmu

***
Hera Veronica
Jakarta | 30 September 2020 | 18:19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun